MEDIA TRANSMISI #2 : MEDIA TAK BERKABEL

Good morning class.....
Back to with Madam Dwi..
Sepeerti yang madam janjikan kemaren, ini kelanjutan dari artikel yang kentang kemaren. heheheh
Yuk dibaca..

Media Transmisi : Tak Berkabel
Media tak berkabel adalah media transmisi yang tidak menggunakan kabel. Yang termasuk dalam media ini yaitu : mikrogelombang (microwave), satelit, gelombang radio dan inframerah.
  •  Mikrogelombang

Mikrogelombang adalah bentuk gelombang radio yang mengggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigabit), meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Mikrogelombang biasa disebut transmisi garis-pandang disebabkan antara pengirim dan penerima harus dalam garis-pandang. Sifat ini didasarkan karakteristik frekuensi yang digunakan. Perlu diketahui, gelombang dengan frekuenai di atas 100 Mhz akan menjalar dengan arah lurus. Jarak transmisi biasanya terbatas pad 20-30 kilometer karena faktor kelengkungan bumi. Jika lebih dari jarak tersebut, perlu penambahan repeater.

Mikrogelombang banyak dipakai dilingkungan MAN (Metropolitan Area Network) dan pada warnet (Warung Internet) yakni untuk menghubungkan warnet dan penyedia layanan Internet (ISP).

Kekurangan dari mikrogelombang yaitu selain biaya instalasinya yang mahal yakni sangat rentan terhadap hujan, cuaca buruk dam bahkan disaat pesawat terbang yang sedang melintas. Jika antara kedua menara mendapat gedung yang tinggi pada masa mendatang, hal ini akan menjadi masalah yang besar, karena pancaran mikrogelombang menjadi terhalang.
  • Satelit

Satelit sebenarnya juga menggunakan mikrogelombang. Dalam hal ini satelit bertindak sebagai stasiun relai yang berada di angkasa. Dengan ketinggian kira-kira 480-22.000 mil diatas permukaan bumi. Satelit ini mengitari bumi per 24 jam. Sebagai akibatnya, seolah olah satelit sebagai objek yang menetap diatas bumi. Satelit (melalui peranti yang disebut transponder, yang bertindak sebagai penerima, penguat dan sekaligus pengirim) menangkap isyarat yang berasal dari stasiun bumi pengirim dan kemudian memancarkan kembali ke stasiun bumi penerima. Umumnya, satelit memiliki sejumlah kanal, dengan masing-masing kanal memiliki kapasitas untuk menangani lebih dari 1.544 Mbps. Yang menarik hanya dengan tiga buah satelit dengan posisi 120° terhadap yang lain, komunikasi di seluruh penjuru bumi bisa dijangkau. Hal ini berlaku untuk jenis GEO.

Satelit sangat cocok digunakan untuk berkomunikasi data jarak jauh terutama pada daerah-daerah yang cakupannya luas dan insfrastruktur jaringan telepon belum tersedia. Selain itu, satelit juga dapat mendukung mobilitas pemakai. Pemakai dapat bergerak ke mana saja saat mengirim atau menerima isyarat melalui satelit.

Salah satu aplikasi yang menggunakan satelit adalah GPS (Global Positioning System). GPS adalah kumpulan 24 satelit yang mengitari bumi dan secara terus menerus mengirimkan isyarat yang memungkinkan pemakai dapat menentukan posisi tempat ia sedang berada. Dalam hal ini, pemakai perlu menggunakan alat penerima GPS (GPS receiver) yang berukuran kecil dari empat buah satelit untukmenentukan posisi pemakai dengan keakuratan antara 3 sampai dengan 60 kaki. 
  • Gelombang Radio

Transmisi dengan gelombang radio dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data melalui udara. Kelebihan transmisi dengan gelombang radio adalah pengiriman isyarat dapat dilakukan dengan sembarang posisi (tidak harus lurus seperti pada mikro-gelombang) dan dimungkinkan dengan posisi yang bergerak. Frekuensi yang digunakan berkisar antara 3 KHz sampai dengan 300 GHz. Dalam hal ini, mikrogelombang juga bercakap.

Contoh yang menggunakan transmisi gelombang radio adalah sistem pager dan telepon seluler.

-          Pager. Pager atau radio panggil adalah peranti elektronik berukuran kecil yang dapat digunakan untuk menerima pesan tertulis. Pengirim pesan dilakukan melalui telepon dengan cara menghubungi operator pager. Selanjutnya, operatornya akan mengirimkan pesan ke pager.
-          Telepon Seluler. Generasi pertama telepon seluler dikenal dengan nama IG (First Generation). Isyarat masih dalam bentuk analog menggunakan jalur 824-894 MHz. Generasi kedua (2G) mendukung layanan tanpa kabel berbentuk digital dengan keepatan 14,4 Kbps. Meskipun relatif pelan, generasi ini dapat digunakan untuk mengakses e-mail dan halaman Web (via teknologi WAP/wireless application protocol). Generasi ketiga (3G) menggunakan standar GSM dengan kecepatan sampai 2 Mbps dan dapat digunakan untuk mengirimkan video, gambar diam dan suara, sedangkan generasi keempat dirancang untuk melewatkan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps.
  •      Transmisi Inframerah

Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat dengan kecepatan dapat mencapai 4 Mbps. Penggunaan yang umum yaitu untuk pengendalian jarak jauh (remote control) terhadap televisi dan peralatan audio-video. Kini inframerah juga diterapkan sebagai media transmisi pada jaringan lokal (LAN). Aplikasi inframerah yang paling umum yaitu untuk menghubungkan mouse tanpa kabel ke komputer.

Keuntungan inframerah : 
  • Inframerah mudah dibuat dan murah.
  • Kabel terhadap interferensi radio dan elektromagnetik.
  •  Menyediakan lebar jalur yang besar.
  •  Instalasi mudah.
  • Mudah untuk dipindah pindahkan.
  • Tak perlu lisensi atau izin pemerintah.
  • Keamanan inframerah lebih tinggi daripada gelombang radio
Kelemahan Inframerah :
  • Jarak terbatas. Namun sudah terdapat teknologi yang mampu mentrasnmisikan hingga 3 km.
  • Inframerah tidak dapat menembus dinding (tetapi hal ini juga sekaligus menjadikan suatu kelebihan yang berarti bahwa inframerah dalam sebuah ruangan tidak mengganggu inframerah pada ruangan yang lain.
  • Harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima.
  • Tidak dapat digunakan diluar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.


Oke class sampe disini dulu yah materi kali ini. Sampai berjumpa di materi berikutya :*



MEDIA TRANSMISI #2 : MEDIA TAK BERKABEL MEDIA TRANSMISI #2 : MEDIA TAK BERKABEL Reviewed by Dwi Noviyanti on January 18, 2014 Rating: 5

No comments:

Followers

Powered by Blogger.